Hening Bening



Dalam Diam

Kita pernah merasakan hal yang sama,

Kita pernah merasakan kesedihan yang sama,

Kita pernah merasakan titik rendah yang sama,

Yang membedakan hanyalah waktu yang merangkak maju.

Bumi seolah membuka lebar celah nestapa, kita pun terjatuh, dalam-dalam, kelam,

Tak tahu, harus berbuat apa.

Kita tersesat, tanpa arah, tanpa tujuan,

Lalu,

Pada akhirnya kita mati dalam kesendirian.

Kita semua pernah merasakannya, percayalah

Bukan cuman kamu,

Tapi aku,

Juga mereka.

Yang perlu kamu ketahui, Setiap orang memiliki kesempatan, untuk mengubah lika-liku jalan hidupnya. Berawal dari pola pikir, karena manusia adalah tentang apa yang tertanam dalam pikirannya.

Kita bisa, bangkit, bila kita percaya.

Kamu tak sendiri, kita merasakan kegelisahan yang sama,

Tenanglah, Tarik napas, dalam-dalam, lalu diam.

Percayalah, kamu bisa mengatasinya.

Rabu, 9 September 2021

 

Syukur

Kesadaran mengetuk pintu mimpi, membangunkan sang sanubari lalu satu kata pun berbisik

“Adakah celah untuk tetap bertahan?”

Lelaki itu terdiam beberapa saat, memandang ke arah sekitar, malam pekat, bintang-bintang bergelayut lembut, purnama indah menerangi semesta.

“Kenapa harus mengharapkan yang lain, kalau kitab isa mensyukuri yang ada?”

Hingga bisikan itu pun terdengar kembali.

“Bersyukurlah.”

 

Pagi berbisik

Fajar bersembunyi dibalik kemul awan-awan, cahaya jinga bercampur aduk dengan warna merah muda mewarnai angkasa. Kemudian perlahan memudar menjadi biru muda, seiring mentari yang merangkak naik memanjat tebing cakrawala.

Lelaki itu memperbaiki posisi kacamatanya. Mengeluarkan buku catatannya dan mulai menulis.

“Sebuah kebahagiaan tak perlu dipamerkan kepada semesta.”

Tak semua orang harus tahu siapa kamu, bagaimana perasaanmu, masalah apa yang menimpamu, atau apapun itu yang ada sangkut pautnya denganmu. Karena kita tidak pernah tahu, seberapa lamakah kebahagiaan itu akan bertahan.

Kita pun tidak tahu, sampai kapan kesedihan itu menekan. Karena aku dan kamu memiliki kebahagiaan dan kesedihan yang tak terdefinisikan. Saat hati kita melebur dengan waktu, kita baru sadar, bahwa kebahagiaan dan kesedihan di dunia bersifat sementara, kenangan yang semakin lama akan melebur bersama waktu.

Jadi bagaimanapun keadaanmu, tetaplah tenang dan jalani hidup dengan penuh rasa syukur.

Kamis, 10 September 2021

KawanLensa

Seorang lelaki penikmat buku yang masih belajar menulis, jadi mohon kritik dan saran kamu ya, ku tunggu pendapatmu di kolom komentar,

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama